Laman

Senin, 11 Februari 2013

Tipe-tipe pria di berbagai belahan dunia..

Amerika : Ambisius, komunikatif, & percaya diri.
Pria Amerika suka cari uang, tapi boros, tidak cinta uang, suka uang krn bisa untuk belanja. Dia gampang tersinggung, tapi cepat lupa, bisa tahan dibecandain habis2an (secara baik2) ketimbang pria lain di dunia. Berani, percaya tidak ada apapun yg mustahil (hanya karena dia sudah melakukan banyak hal hebat di waktu singkat). Ide-idenya eksentrik. Karena tinggal di daratan yg luas, cara pandangnya tidak terbatas. Kosakata “Kesuksesan” terukir dalam tempurung kepala mereka, saking termotivasinya sampe bisa kebablasan gila.
Rusia : Cerdas, perfeksionis, & royal
Tipikal pria Rusia selalu ingin yg terbaik. Ingin mobil & rumah yg lebih bagus dari orang lain yg dia kenal. Maka suka menjamu tamu & memamerkan dia sukses & murah hati. Pria Rusia itu cerdas, sangat cerdas. Anda akan jarang menemui orang Rusia yg bodoh. Banyak yg lulusan dari universitas, & orang Rusia yg ahli di bidangnya sangat terkenal & dibutuhkan di seantero dunia. *LEBAYYY*

Jepang : Workaholik, cenderung introvert, & superior.


Pria Jepang terkenal rajin, sampai kadang workaholik. Maka mereka cenderung introvert, dan terfokus pada keharmonisan & mau bekerjasama. Merasa nyaman dgn orang2 yg dikenal dalam komunitas mereka tsb. Pria Jepang sangat percaya bahwa wanita itu inferior. Dalam sikap & perilaku pria Jepang terhadap wanita, wanita Jepang merespon balik dg perilaku tunduk/patuh.

Italia : Anak mami yg tampan, posesif, & sang pencinta.
Pria Italia tipikal anak mami yg sangat sayang dgn ibunya. Sang ibu adalah cahaya kehidupannya, dan si pacar akan tau duluan ttg hal itu. Elizabeth P (penulis di Manhattan) menganggap pria Italia semua ganteng, modis, berani, suka humor, berhasrat, dan sombong (dlm arti positif *EMANGNYA ADA?*). Intinya muda maupun tua, pria Italia itu seksi! Sangat bisa posesif atas pasangannya. Seberapa posesif tergantung masing2 individu, tapi jangan harap stlh terikat dg pria Italia anda bisa secara bebas menjalin hubungan dg pria lain. Sekali jatuh cinta, anda miliknya selama hidup. Dia tidak akan membagi anda pada siapapun, bahkan teman perempuan anda sendiri (dlm bbrp kasus).

Yunani : Nasionalis, macho, & mandiri.
Banyak pria Yunani cuma mau dengar musik Yunani & menghubungkan mereka thdp Rakyat Yunani (cinta kebudayaan Yunani, dll). Spontan, berani ambil resiko, kalau dapat mmsalah dia bisa bangkit sendiri dan memulai llgi dari awal. Pria Yunani bisa lebih macho dari pria-pria di negara lain, mungkin itulah yg membuat mereka jadi menarik ?

Jerman : Serius, cenderung venustraphobia, & pekerja keras.
Pria Jerman tidak mau pdkt dgn orang yg tidak dikenal. Sangat mekanikal, tegang, tidak mau mengikuti intuisi, sangat pasti/tegas. Sangat kesulitan menaklukan perempuan Jerman. Mereka tidak bisa bersikap manis. Kurang suka nekat mengambil resiko, bahkan mungkin mengidap Venustraphobia (trauma memulai pembicaraan dgn perempuan-perempuan yg mereka anggap menarik). Pria Jerman yg duduk di sekitar anda bisa jadi amat sangat mencintai anda sepenuh hasrat, dan anda pun tetap tidak menyadari hal itu.

Arab Saudi : Kaku, memanjakan anak isteri, & ego besar.
Hubungan antara lelaki muda dgn pprempuan yg jauh lebih tua adalah normal, teman & keluarga tidak akan mendebat hal itu. Seorang perempuan Saudi lebih diistimewakan dibandingkan lelaki, seperti misalnya selalu diberi antrian pertama di supermarket, dan bila seorang perempuan berpelancong sendirian maka mereka berusaha membantunya seperti membantu adik perempuan mereka. Banyak (namun tidak semua) pria Arab menganggap bahwa Istri sama sekali tidak ada urusan atas apa yg suami lakukan diluar rumah. Beberapa memiliki ego tinggi & perilaku tidak baik dan berprinsip “Saya adalah PRIA”. Sebagian besar pria Saudi terlalu memanjakan istri & anak-anaknya sampai-sampai anak-anak pun terdidik menjadi luar biasa nakal dan terlampau manja.


Cina : Tradisi kuat, jaga image, & money oriented.

Orang Cina sangat pantang malu atau kehilangan muka dan sangat menjaga kehormatan. Budaya Cina berorientasi pada uang, carilah uang bagaimanapun bisa. Dalam study silang budaya, Amerika lebih egaliter dlm masalah gender dibandingkan di Cina. Higgins, Zheng, Liu, dan Sun menyimpulkan bahwa masyarakat tradisional seperti di Cina memiliki banyak permufakatan akan peran gender dari laki2 & perempuan. Penulis menyimpulkan bahwa wanita Taiwan bersikap lebih egaliter berkaitan pekerjaan & rumah tangga ketimbang pria Taiwan, perempuan di Cina lebih berorientasi tradisional ketimbang pria di Cina dan perempuan di Taiwan.
http://asianfansclub.files.wordpress.com/2010/09/taecyeon.jpg?w=275&h=413&h=413

Perancis : Artistik, penggoda, & orientalis.
Pria Perancis gampang merayu perempuan. Mereka berani. Mereka tidak takut memuji anda, dan biasanya mereka manis-manis. Banyak orang Perancis menikahi orang Asia. Aksen bahasa asing menurut mereka menarik, karena eksotik. Suka perempuan yg punya gaya sendiri. Menghargai pengetahuan akan seni, literatur, musik, minuman anggur, dan kuliner.

Finlandia : Eksentrik, diam-diam menghanyutkan, & tahan banting.
Pria Finlandia benar-benar berasal dari planet Mars. Mereka aneh, dan semakin tua semakin aneh sifatnya berada ditengah-tengah antara lucu dan aneh. Sifat karakteristik orang Finlandia secara keseluruhan adalah SISU (atau diam-diam menghanyutkan) yaitu tenang dlm mengejar tujuan, kuat sengsara / tancap saja kalau susah, pantang menyerah, diam-diam mencoba2 bisnis ini itu. Suka olahraga yg mengandalkan ketahanan diri, terutama olahraga di musim dingin. Nordic skiing (ski jumping, crosscountry, dll) lebih populer krn lebih menantang ketimbang ski yg cuma menuruni bukit. Kemampuan mekaniknya hebat, tapi gak bisa ngomong. Di pesta cuma bisa duduk diam & cengok.

Indonesia : *Katanyaaa* Family oriented, pemalu, & konvensional

Pria Indonesia di mata orang asing :
Indonesian guy are (mostly) very shy, extremely, so if you share university with him he must have notice you, but keep it to himself coz he’s shy. Start asking him questions, light one, or ask someone to intro you to him believe me he’ll be thrilled to know that you notice him too.
Menurut Kompasiana :
Ramah dan hangat (warm and friendly), punya hati nurani yang dalam (conscientious), pemalas (lazy), religius, suka percaya takhayul (superstitious), tidak punya perencanaan (no planners), lamban (slow), rendah diri (inferior), tidak mempunyai kedisiplinan (lacking discipline), pencipta kata jam karet (rubber time), menomor-satukan keluarga (family-oriented), tidak pernah menaati peraturan (do not follow rules), toleran, lebih banyak menggunakan perasaan daripada akal, tidak suka berbantahan (unwilling to confront), selalu diam membisu dalam rapat (silent in meetings).
Menurut ane (dinilai dari peran kepala2 keluarga di sodara2 n famili lah..) :
Bertanggung jawab menafkahi istri & anak, rajin bekerja (lagi2 demi anak istri), mau silaturahmi/berhubungan dekat sama keluarga bahkan sama keluarga istrinya, minta dilayani istri sbg kepala keluarga (dimasakin, dipijetin, dll) krn ngerasa udah berat kerja banting tulang buat keluarga, minta dihormati anak2nya sbg bapak di keluarga (dg alasan yg sama), pikirannya gak muluk2 alias down to earth saja.
Pria Indonesia di mata orang Jepang :
Rupanya melihat beberapa wanita Jepang perubahan budaya sebagai sedikit lebih erat akrab dengan warga negara Indonesia yang tinggal di sana. Di Sapporo, ada banyak orang Jepang, yang biasanya perempuan (karena laki-laki lebih memilih untuk bekerja dan mabuk), sering disertai dengan kegiatan mahasiswa dan keluarga Indonesia. Mereka akan mengamati hal-hal sederhana, tetapi sangat luar biasa bila dibandingkan dengan budaya yang mereka jalankan dalam kehidupan sehari-hari. Yang aneh bagi mereka untuk melihat suami mencuci piring, atau suami di mal membawa belanjaan, atau suami yang menutup dan mengunci pintu itu keluarga akan melakukan perjalanan, atau suami perubahan anaknya pakaian atau suami dalam taman feed makanan untuk anak-anak mereka. Hal ini juga luar biasa untuk melihat suami melakukan Cook dan menyiapkan makanan untuk istrinya, atau bermain dengan anak-anak sementara istrinya duduk dan membaca.
Mereka juga merasa terkejut jika melihat beberapa siswa laki-laki dari Indonesia selalu memberikan dan tidak membiarkan para siswa perempuan untuk pulang sendirian di malam hari. Jepang adalah salah satu negara teraman di dunia. takut pulang sendirian di malam hari. Mereka bahkan lebih terkejut jika tahu alasan untuk tidak membiarkan mereka sendirian karena takut akan terjadi sesuatu di jalan, tetapi karena nilai mereka sebagai seorang wanita. Mereka merasa lebih terkejut jika ada seseorang yang bersedia memberikan sepedanya untuk naik oleh mereka sementara pemilik berjalan kaki. Ada acara, kami berjalan lima, tiga orang (mahasiswa Indonesia) dan dua wanita Jepang. kita semua membawa sepeda, dan sangat sulit untuk membuat dan juga meyakinkan mereka untuk menggunakan dua dari sepeda kami. hal menjadi sulit karena bahasa biasa dan perbedaan budaya yang berlawanan. Terus terang, saat itu ditawarkan bukan karena kita ingin terlihat lembut, tapi kami ingin mereka pulang segera. Namun masih sangat sulit untuk meyakinkan mereka dan pada akhirnya kita semua berjalan dan sedikit keterlambatan untuk pulang. Dalam kasus lain, akhirnya kita tidak lagi menawarkan sepeda tapi tegas berkata, "naik sepeda ini atau kita tidak pergi".
Kebetulan, dalam sebuah diskusi untuk membahas hal, hampir semua orang Indonesia, orang-orang yang akan mendengarkan dan menghormati pendapat orang lain. Dalam setiap diskusi, orang Jepang biasanya tenang dan patuh. Dalam banyak kasus, mereka melihat bahwa rakyat Indonesia memiliki budaya yang lebih baik daripada budaya mereka, terutama dalam kaitannya dengan laki-laki dan perempuan. Dua dari tiga teman wanita Jepang jika ditanya apakah mereka menyukai orang Indonesia atau tidak? Kemudian mereka akan mengatakan bahwa mereka menyukainya dan bahkan ingin menikah dengan pria Indonesia. Banyak teman-teman Jepang yang sering bergabung adalah mereka berusia setidaknya akhir usia 20 tahun, yang melihat lawan jenis bukan tampan dan gagah, tetapi lebih pada karakter. Bukti 'terkenal' manusia Indonesia bagaimana di Jepang, setidaknya di daerah Sapporo saja ditemukan sekitar enam keluarga, di mana suami adalah Bahasa Indonesia. Mungkin kebetulan, rakyat Indonesia yang datang ke Jepang adalah orang yang dipilih. Tapi jika kita tahu lebih banyak tentang teman-teman Jepang, kita akan tahu bahwa hampir semua dari mereka telah ke Indonesia, khususnya ke Bali. Mereka sudah tahu dan berinteraksi dengan manusia Indonesia 'langsung dari sumber'. Dan pendapat mereka tidak berubah bahwa pria Indonesia menghargai wanita lebih dari laki-laki Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar